Kamis, 16 Februari 2012

KALAU ES CAMPUR SIH ENAK

Satu kali seorang karyawati yang dicampakkan oleh suaminya, masuk kantor sangat terlambat tanpa izin. Sekitar hampir jam makan siang, dengan santai dan tanpa beban si karyawati ini melenggang masuk seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Rekan kerjanya, seorang pria, dengan jengkel menegur dia supaya lebih bertanggung jawab di dalam pekerjaan. Wah mendengar kata tanggung jawab dari seorang pria, karyawati tersebut langsung sangat tersinggung dan berkata, " Tanggung jawab? Apa kamu tahu seberapa bertanggung jawabnya kaum pria itu? ".
Di lain kantor, seorang karyawati juga seringkali melalaikan pekerjaannya dengan minta izin untuk pulang setelah makan siang, atau bahkan tidak masuk kantor sama sekali. Kalau hanya satu dua kali, manajernya masih bisa memaklumi, tapi ini terjadi berulang kali. Alasannya? Untuk pelayanan, walla rohani sekali.
Dengan segala simpati, masalah yang dihadapi karyawati di atas memang sangat berat. Pelayanan juga harus diakui memang penting bagi kita anak Tuhan. Tapi bagaimana pun juga, kita tidak bisa membiarkan urusan kita diluar kantor mempengaruhi kinerja kerja kita. Demikian juga sebaliknya, masalah yang kita hadapi di dalam kantor, tidak seharusnya kita bawa pulang dan membiarkannya mengganggu hubungan kita dengan keluarga. Terus terang saja, praktiknya memang jauh lebih susah dari kedengarannya.


" Lalu kata Yesus kepada mereka : " Kalau begitu berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah ~ Luk 20 : 25 ~ "

Jumat, 10 Februari 2012

PENDETA DAN DOKTER

Pernahkah saudara ke dokter? Tentu! Apakah saudara pernah menolak atau minta korting, setelah ia memeriksa kesehatanmu, dan berkata, " Sepuluh ribu rupiah! ". Saudara pasti akan merogoh kantong dan, " Cash! ". Kontan! begitu toh? Tapi coba Pendeta umumkan, " Minggu depan setiap anggota membawa Rp. 1000,- untuk pembangunan gereja ". Coba lihat mukanya, kalau nggak langsung cemberut.
Dokter berkata, " Besok harus puasa, karena lusa akan dioperasi ". Mana bisa bilang, " Nggak mau ". Tapi coba kalau Pendeta bilang, " Besok semua puasa ", supaya imanmu kuat, supaya sianu sembuh!. Wah amit-amit. " Besok kembali lagi, akan diperiksa lebih teliti! " kata dokter. Besoknya, dokter belum datang, dia sudah antri! Tapi coba kalau Pendeta bilang, " Besok ada kebaktian, ada jam doa, ada latihan sangkoor, harap datang! ".
Mana mau datang. Kalaupun datang, pasti terlambat. Padahal sama-sama dokter. Si Dokter adalah DOKTER JASMANI, sedangkan si Pendeta adalah DOKTER ROHANI.

Minggu, 05 Februari 2012

SINGA YANG TERLUKA

Ada seorang ibu yang menemukan seekor singa di sebuah hutan di Cali, Kolombia. Sinag itu terluka parah dan hampir mati. Si ibu membawanya pulang dan merawatnya dengan penuh kasih hingga sembuh. Kemudian ia menyerahkan singa itu ke kebun binatang setempat supaya mendapat perawatan yang lebih baik.
Ada sebuah klip video berdurasi sekitar 40 detik itu berisi tayangan ketika suatu hari si ibu mengunjungi singa itu. Melihat ibu penyelamatnya datang, serta merta singa itu berdiri dan dari dalam kerangkeng, ia meraih dan memeluk erat si ibu dengan kedua kaki depannya. Si ibu pun mengusap-usap kepala singa itu. Mengharukan sekali.
Seekor binatang buas pun tahu berterima kasih kepada penyelamatnya. Lalu, bagaimana dengan manusia? Mirip dengan si ibu yang menyelamatkan singa yang terluka itu, Tuhan Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia yang terluka, bahkan telah mati karena dosa-dosa dari manusia? Justru penolakan dan penyaliban! Sungguh ironis.
Kita tentunya tidak ingin mengulangi kesalahan manusia dua ribu yang lalu. Bayangkanlah kondisi kita yang terluka dan tanpa harapan; menolong, merawat, dan menyelamatkan kita, sehingga kita sembuh benar. Kita pulihkan. Adakah hidup kita sudah menunjukkan rasa berterima kasih yang menyukakan hati-Nya?

Kalau hewan saja tahu berterima kasih.
Kenapa kita tidak?

" Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan supaya dunia diselamatkan melalui DIA "
~ Yoh. 3 : 17 ~

HURUF " O "


Huruf " O " berarti OPPORTUNITY ( kesempatan ).
Pada kata YESTERDAY tidak ada huruf " O ", artinya KEMARIN sudah tidak ada kesempatan lagi.
Pada kata TODAY ada satu huruf " O ", artinya HARI INI masih ada satu kesempatan lagi.
Pada kata TOMORROW ada tiga huruf " O ", artinya BESOK masih banyak ada kesempatan.
Apapun kegagalan dan kesalahanmu hari ini dan kemarin , selalu ada kesempatan untuk menjadi lebih baik. Siapkan hari esok sebagai kesempatan berjalan bersama Tuhan.

KIAT SUKSES

" Siapakah orang yang takut akan Tuhan?
Kepadanya Tuhan menunjukkan jalan yang harus dipilihnya. "
~ Mzm 25 : 12 ~

Bacaan : Yos. 1 : 6-8
Siapa yang tidak menginginkan langkah hidup kita berjalan lancar diiringi kesuksesan? Tentu semua orang ingin mencapai hidup sukses, tetapi kita tahu bahwa ternyata tidak semua orang mencapainya. Setiap kesuksesan membutuhkan waktu, kiat-kiat tertentu, dan usaha untuk mendapatkannya.

Kiat Sukses I : Tidak perlu diragukan lagi bahwa ketekunan, keuletan dan sikap pantang menyerah adalah kiat yang selalu disebut-sebut untuk membuat orang berhasil. Jangan pernah berharap akan sukses, jika kita terhitung dalam kelompok orang yang mudah putus asa dan berhenti saat tengah mengerjakan sesuatu.
Kiat Sukses II : Bila ingin bekerja, tentu saja kita harus memiliki modal. Mungkin kita adalah orang yang memiliki ide dan terobosan yang cemerlang adalam mengembangkan suatu pekerjaan, namun tanpa memiliki modal, ide cemerlang itu tidak akan bisa terlaksana dengan baik. Modal bisa berupa uang, tenaga, kemampuan dalam bidang-bidang tertentu, fasilitas tertentu, dan masih banyak lagi.
Kiat Sukses III : Kita harus memiliki pandangan yang optimis serta tujuan atau target yang jelas. Hanya orang-orang yang memiliki pandangan jauh ke depanlah yang punya pengharapan untuk mencapai keberhasilan. Sebaliknya, mereka yang hidup dalam pandangan pesimis dengan apa yang mereka kerjakan tidak akan pernah meraih kesuksesan. Anda harus belajar berpikir, bertindak dan berkata-kata dengan optimis.
Kiat Sukses IV : Semua yang telah disebutkan diatas akan terhapus begitu saja bila tidak diimbangi dengan sistem manajemen yang baik. Kemampuan mengelola bisa dipelajari oleh siapa saja yang mau mempelajarinya.
Kiat Sukses Utama : Ketaatan pada Tuhan. Ketaatan kita pada Firman-Nya adalah yang paling menentukan jalan hidup kita. Hanya Tangan Tuhanlah yang paling berkuasa menentukan seluruh hidup kita.

Percuma saja kita bekerja membanting tulang siang dan malam bila kita tidak dekat kepada Bapa. Demikian pula sia-sia kita berdoa bila kita tidak mau berusaha untuk bekerja sebaik-baiknya. Kesuksesan adalah pilihan Anda.


Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah,
sia-sialah usaha orang yang membangunnya.

Sabtu, 04 Februari 2012

MENCIUM MEWANGI MAWAR

Saya ingin bertanya. Apakah Anda adalah orang yang tidak senang pekerjaan Anda diinterupsi orang lain? Apakah Anda merasa bahwa rule of the game dan job description jauh lebih penting daripada orang yang melakukannya? Jika Anda sedang liburan, apakah Anda selalu membawa laptop Anda dan cenderung memakainya? Ketika berada di rumah, apakah Anda mendengar isteri Anda sambil sesekali melihat jadwal Anda di PDA yang ada di genggaman Anda?
Jika Anda menjawab " YA " atas setiap pertanyaan di atas, jangan-jangan Anda termasuk tipe orang yang lebih mengutamakan tugas administratif ( paper work ) ketimbang relasi antar insan. Apalagi jika isteri Anda sampai berkata, " Sayang, apakah engkau tidak bisa berhenti sejenak saja dari pekerjaanmu itu dan mengobrol dari hati ke hati denganku? " maka sudah dipastikan Anda adalah orang yang lebih berorientasi tugas ketimbang manusia.
Kita butuh keseimbangan, itulah sebabnya mengapa di dalam salah satu buku motivasi saya, saya menghimbau setiap kita untuk berhenti sejenak dari rutinitas untuk sekadar mencium keharuman mawar. Jangan-jangan kita begitu terobsesi oleh pekerjaan kita sehingga tidak lagi memiliki waktu untuk membangun relasi antar manusia.

" Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasehati dan tiap-tiap kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus "
~ Kol. 1 : 28 ~


Sumber : Profesional 2007